HEADER

Rabu, 15 Juni 2011

WADORYU

CHINTO

Pengertian
Chinto dapat diartikan sebagai "petarung dari Timur". Chinto dapat juga berarti "pertempuran di atas kapal" atau "pertempuran di sebuah kota". dalam style Shotokan, chinto disebut Gankaku.

Sejarah Chinto
Chinto diciptakan oleh Bushi Matsumura. saat itu bushi matsumura bertugas untuk mengusir perompak yang terdampar di Ryukyu. Singkat cerita dalam pertarungan keduanya, Matsumura tidak bisa mengalahkan perompak tersebut. Alih-alih sakit hati atau dendam, matsumura justru bertukar ilmu dengan si perompak. Perompak itu bernama Chinto.

Chinto tidak hanya dipelajari oleh aliran Wado-ryu, berbagai versinya dipelajari juga di Shotokan, Shuko-kai, isshin-ryu, chito-ryu, shorin-ryu, shito-ryu, gensei-ryu, dan yoshu-kai.
http://www.youtube.com/watch?v=_lfe-Ai_kBY

SEISHAN
Pengertian
Seishan dapat diartikan sebagai “tiga belas”. Kata ini merupakan kata wajib dari aliran Wado-ryu walaupun pada awalnya kata ini adalah berasal dari Shorin-ryu.
Seishan mengandung lebih dari 125 gerakan, mampu mengatasi pengeroyokan 13 orang, dan terdiri dari 25 pukulan. Untuk memainkan kata ini diperlukan waktu 60 detik.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa kata ini adalah implementasi dari pengeroyokan yang dilakukan oleh 13 orang, maka dalam Seishan diajarkan bagaimana menghadapi musuh dari berbagai arah; mengatasi satu lawan secara berhadapan, berbalik, dan menghadapi lawan yang berikutnya.
Kata ini juga mengenalkan teknik memukul dengan buku jari tangan –bukan dengan kepalan—serta penekanan kuda-kuda seishan dachi yang mayoritas terdapat pada kata ini.
Sesuai dengan filosofi aliran Wado-ryu yaitu air, maka memainkan kata ini haruslah mengalir antara gerakan satu dan lainnya.

Sejarah Seishan
Sebenarnya hingga saat ini tentang sejarah Seishan masih menjadi perdebatan. Beberapa versi muncul ke permukaan. Sebagian pakar berpendapat bahwa kata ini diciptakan oleh Master Seishan (seorang pendekar besar yang menguasai Kungfu gaya Pangai Noon). Pendekar besar ini tinggal di Okinawa tahun 1588-1600. Ini terjadi sebelum Jepang menginvasi Okinawa atau yang pada saat itu masih bernama Ryukyu. Master Seishan dikirim oleh seorang raja China ke kepulauan itu untuk mengajarkan Kungfu.
Dari master Seishan, kata ini kemudian dikembangkan lebih jauh oleh aliran karate Shorin-ryu yang didirikan eloh Matsumura. Banyak tokoh beranggapan bahwa Seishan merupakan kata yang paling tua. Master Seishan sendiri pada saat itu disebut-sebut sebagai keajaiban dunia ke-8. Ini disebabkan karena sang master mempunyai kekuatan dan kemampuan beladiri yang luar biasa.
Versi lain menyebutkan bahwa kata ini diciptakan oleh Yonamine Chiru (istri Sokon Matsumura). Alkisah pada saat itu Yonamine yang sedang punya balita ini sering ditinggal pergi suaminya dalam waktu lama. Pada saat itu Yonamine yang sedang berkebun dihampiri oleh sekelompok pasukan yang meminta upeti. Yonamine menolak dan akhirnya mengadakan perlawanan dengan tetap menggendong anaknya.
Sejarah manapun yang dipilih, Seishan tetaplah salah satu kata yang paling komplit. Kata ini bahka mendasari teknik karate aliran Isshin-ryu. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendalami kata ini.

Versi Seishan
Meskipun Seishan merupakan kata wajib Wado-ryu, namun berbagai macam aliran karate lain juga mengembangkannya dengan berbagai gaya dan modifikasi masing-masing. Salah satu versi Seishan dari aliran Shotokan adalah Hangetsu. Hangetsu dapat diartikan sebagai Bulan Separo atau Bulan Sabit. Sangat mungkin ketika Gichin Funakoshi memilih nama ini bertumpu pada fakta bahwa teknik langkah kuda-kuda seishan dachi selalu dilakukan sambil menyapu kaki lawan dalam lintasan yang menyerupai busur atau bulan sabit.

http://www.youtube.com/watch?v=Qs9zfwUDqrM

KEJUARAAN

DATA KEJUARAAN

GOJURYU

SEIPAI

Seipai merupakan shitei ke dua dalam aliran karate Goju-ryu.

Pengertian
Seipai dapat diartikan sebagai "18 tangan".  Sei berarti 10 dan Pai berarti 8.
Angka 18 -yang merupakan jumlah langkah/teknik yang ada dalam kata in- merupakan angka sakral dalam konsep Budhisme. Angka 18 diperoleh dari perkalian antara 6 indera (suara, rasa, warna, bau, raba, dan nalar) dengan 3 sifat (baik, buruk, dan damai).

Secara teknis penamaan 18 tangan mengandung implikasi pentingnya penguasaan sekkin-sen; penguasaan tangan untuk menangkis, menangkap, mengunci, bahkan melempar lawan. Kesulitannya terdapat pada fakta bahwa kerumitan sekkin-sen ini haruslah dibawakan sesuai konsep keras-lunak Goju-ryu. Artinya, pertentangan antara gerakan keras-lembut, pelan-cepat dan perpindahan tinggi-rendah kuda-kuda sangat signifikan dalam kata ini.

http://www.youtube.com/watch?v=yyfhF-7A7So

SAIFA

Pengertian
Saifa dapat diartikan "yang terutama". namun ada pula yang mengartikan sebagai "penghancuran dan airmata"

Sejarah Saifa
Tentang pencipta Saifa hingga saat ini masih menjadi perdebatan. ada yang mengatakan bahwa Saifa dibawa oleh Kanryo Higaonna dari China namun juga ada yang berpendapat bahwa kata ini diciptakan oleh Chojun Miyagi.

Saifa sesuai dengan aliran Goju adalah mengutamakan pertentangan aspek-aspek dalam Kata seperti tinggi rendah, keras lunak dan cepat lambat.

http://www.youtube.com/watch?v=l-guWxDMC94 

SHITORYU

SEIENCHIN 

Seienchin merupakan shitei ke dua dalam aliran karate Shito-ryu.

Pengertian 
Secara harfiah Seienchin dapat berarti “memadamkan pemberontakan di pos terdepan”. Terlihat dari huruf pertama 制 yang berarti menyita, huruf kedua yang berarti menarik, dan huruf ketiga yang berarti pertempuran. Tetapi ada pula yang menafsirkannya sebagai "ketenangan dalam badai".

Sejarah Seienchin
Seienchin merupakan sebuah kata China yang sangat kuno. Ada kemungkinan kata ini berasal dari Xingyi ( atau Hsing-I ). Banyak gerakan Seienchin yang mirip dengan gerakan Xingyiquan. Xingyiquan adalah ilmu bela diri Tiongkok yang menggabungkan filosofi Wu Xing (lima elemen) ke dalam jurus-jurusnya. Xingyi adalah ilmu bela diri tertua di antara tiga ilmu bela diri neijia (lainnya adalah Baguazhang dan Taijiquan). Pada zaman dahulu Xingyiquan juga disebut Xin Yi Liu He Quan (terjemahan lepas: Jurus (pukulan) Enam Keharmonisan Hati dan Pikiran). Mempunyai dua belas gerakan yang berasal dari binatang, yaitu naga, macan, monyet, kuda, buaya, ayam jago, burung elang, burung walet, burung rajawali, beruang dan roc (binatang legenda).
Seienchin dan Xingyiquan memiliki karakteristik umum dan prinsip-prinsip yang sama. Fitur gerak kaki dan gerakan linear untuk melakukan serangan secara mengejutkan. Meskipun penampilan jurusnya keras, keindahan dan kelembutan gerakan merupakan hal penting untuk mencapai kesempurnaan. Efisiensi dan perbendaharaan gerakan merupakan kualitas Xingyiquan dan Seienchin.
Filsafat pertarungan dalam Seienchin dan Xingyiquan adalah kestabilan serangan dan pertahanan. Ada sebuah ungkapan umum dalam Xingyiquan bahwa "tangan tidak meninggalkan jantung dan siku tidak meninggalkan rusuk" . Begitu juga dalam kata Seienchin.
 Beberapa teknik dalam Seienchin juga menyerupai Liu He Ba Fa (六合 八 法) atau Delapan Metode  Enam Harmoni. Pada gerakan akhir Seienchin menunjukan bahwa seienchin memiliki corak teknik / karakteristik yang sama dengan langkah pembuka Liu He Ba Fa.
Seienchin merupakan kata ciptaan Kanryo Higashiona; Master yang --bersama Yasutsune Itosu-- merupakan cikal-bakal berdirinya aliran karate Shito ryu. Mengingat bahwa kata ini diciptakan Higashiona, bisa dipahami bahwa banyak ahli berpendapat bahwa Seiencin secara teknik juga berakar pada kungfu dari aliran Tinju Pendeta. Higashiona sendiri populer dengan julukan Kensei atau Si Tinju Suci.
Interpretasi Seienchin sebagai ketenangan dalam badai lebih berkembang di kalangan Naha-te (karate gaya Naha). Ini disebabkan oleh fakta bahwa Higashiona merupakan bapak Naha-te. Seienchin juga dideskripsikan sebagai kata yang mempunyai 'Yin dan Yang' dalam performensnya. Ini sehubungan dengan adanya kontras antara keras-lembut dan pelan-cepat dalam gerakannya. Kontras inilah yang menjadi ciri utama Naha-te. Dalam kasus Seienchin, seolah-olah badai justru muncul dari fase-fase lembut dalam kata ini.
Dalam pelatihannya, Matsutatsu Oyama -- pendiri aliran Kyokushin ryu -- sering menganalogikan kata ini sebagai meditasi recovery bagi samurai. Seperti diketahui, pada masa Jepang Feodal, para samurai sering harus mengembara selama berbulan-bulan. Usai sekian kali pertarungan yang secara akumulatif menghabiskan energi dan pikiran, mereka akan mengasingkan diri untuk bermeditasi untuk mengembalikan kekuatan dan semangatnya. Demikian pula halnya dengan latihan Seienchin. Teknik-teknik yang dibangun diatas shiko dachi (kuda-kuda penunggang kuda) yang kokoh dan sangat rendah, dibarengi teknik pernafasan, tangkisan dan pukulan yang dinamis menjadi jalan lempang kearah pemahaman karate-do (karate adalah jalan hidup).
Dengan memahami filosofi dasar dan teknik Kata ini, karateka akan menyadari adanya titik temu antara teknik dan strategi. Dan dengan mengingat bahwa karate bukan semata-mata teknik untuk membela diri melainkan lebih merupakan jalan hidup (karate-do), maka latihan Seienchin secara mendalam akan membawa ke sebuah kesadaran bahwa "strategi lebih utama ketimbang konfrontasi".
 http://www.youtube.com/watch?v=bweFebBI4Kc

Bassai-Dai adalah kata shitei (kata wajib) pertama dalam aliran karate Shito-ryu. Bassai-Dai merupakan salah satu kata dari rumpun Passai. Dibawah ini adalah catatan tentang Passai.

PASSAI
Pengertian
Passai secara harfiah dapat diartikan sebagai “menerobos sebuah benteng”, menunjukkan kemampuan untuk menembus pertahanan apapun.
Arti lain dari Passai adalah “tinju macan tutul”. Salah satu peneliti –Akio Kinjo- percaya bahwa nama Passai berasal dari bahasa Mandarin ‘baoshi’ yang berarti macan tutul. Binatang ini disebut ‘Baasai’ dalam dialek Fushou dan ‘Pausai’ dalam dialek Shous Quan. Kinjo juga percaya bahwa gerakan kata ini berasal dari jurus ‘tinju macan tutul’ Kungfu Cina.

Sejarah Passai
Passai awalnya berasal dari China namun tidak lagi dipraktekkan disana. Passai merupakan rumpun kata paling besar jika dibanding dengan rumpun lainnya. Timbulnya berbagai macam versi dalam rumpun kata ini sangat mungkin dipengaruhi oleh pengembangan dari master-master yang berbeda. Misalnya Passai yang diciptakan oleh Matsumura kemudian diajarkan pada Itosu. Itosu kemudian mengembangkannya lagi menjadi versi yang lain. Kata dengan versi baru inilah yang diajarkan pada Funakoshi dan begitulah seterusnya. Bisa dibilang, masing-masing versi dari Passai ini adalah mewakili dari Master pengembangnya.
Mungkin kebanyakan orang berpendapat bahwa Itosu mempelajari Passai yang diajarkannya adalah murni dari Matsumura. Akan tetapi, beberapa spekulasi menunjukkan adanya style Oyadomari pada kata ini. Satu sumber menyatakan bahwa salam tinju di awal kata ini adalah bukti bahwa kata ini datang dari Tomari hingga Oyadomari. Kata lain yang keluar dari daerah ini juga mempunyai salam tinju yang sama dan berpengaruh pada Itosu ketika beliau membuat silabus untuk mengajar kata seperti Jion, Jitte, Jiin dan Empi. Salam tinju ini merupakan gestur yang banyak terdapat dalam beladiri China, namun terlihat lebih spesifik pada desa Tomari ketika kata ini berubah menjadi kata Okinawa.
Setidaknya hingga saat ini ada 22 versi Passai yang bisa dilacak. Versi-versi tersebut kemudian dikelompokkan menjadi tiga kelompok:
1.    Matsumura Ortodoks-Kyan-Oyadomari
2.    Itosu-Ishimine
3.    Tawada-Chibana
Kata Passai dari desa Shimabuku (versi ortodoks Matsumura) merupakan versi yang tertua dari kata ini.

Versi-Versi Passai
Berbagai versi Passai adalah sebagai berikut:
1.    Matsumura Passai, diciptakan oleh Bushi Matsumura (1797-1889) dari Shuri. Kata ini berkarakter offensive. Dibanding Bassai Dai, kata ini lebih memiliki variasi gerakan.
2.    Matsumora Passai, diciptakan oleh Kosaku Matsumora (1820-1898) dari Tomari. Sikap berkaki satu yang digunakan dalam kata ini menjadikan Matsumora Passai menjadi salah satu kata yang indah.
3.    Oyadomari Passai, diciptakan oleh Peichin Oyadomari (1831-1905). Kata ini adalah kata tertua di Shorin-ryu. Kata ini disampaikan ke Shimabukuro sensei dari Oyadomari Kokan melalui Chotoku Kyan Sensei. Kata ini masih mempertahankan esensi tradisional dibungkus dalam bentuk kuno.
4.    Itosu Passai, diciptakan oleh Yasutsune Itosu (1832-1916). Kata ini merupakan pengembangan Kata Passai versi Matsumura.
5.    Funakoshi Passai, kata yang dikembangkan oleh Gichin Funakoshi ini menjadi kata Bassai Dai versi Shotokan.
6.    Kyan Passai, diciptakan oleh Chotoku Kyan (1870-1945), guru Zenryo Shimabuku.
7.    Motobu Passai,diciptakan oleh Choki Motobu (1870-1942).
8.    Chibana Passai,diciptakan oleh Choshin Chibana (1887-1969), pendiri Kobayashi-Ryu.
9.    Ishimine Passai,kata ini diciptakan sekaligus disahkan oleh sahabat Itosu, yang juga merupakan murid dari Matsumura yaitu Bushi Ishimine. Ishimine Passai diketahui merupakan gabungan dari Versi Matsumura dan Versi Oyadomari (pada jaman dulu seorang karateka yang berlatih pada beberapa Master Karate merupakan hal yang lazim).
10.     Tawada Passai, Tawada adalah seorang master Kobudo tua.
11.     Tomari Passai, dinamai dari sebuah desa di Ryukyu.
12.     Ichigina Passai.
13.     Shimpaku Passai, diciptakan oleh Motochiro Shimpaku.
14.     Ishiro Passai, disebut juga Sekiryo Passai.
15.     Teruya Passai, disebut juga Shoya Passai.
16.     Anzato Passai, mungkin diciptakan oleh Azato.
17.     Oshiro Passai, disebut juga Ojosan atau Daijosan Passai.
18.     Bassai Dai, dapat diartikan sebagai menembus benteng besar. Dipercaya telah diciptakan selama kurang lebih 400 tahun yang lalu. Bassai Dai awalnya hanya boleh dipelajari oleh seorang sabuk hitam (minimal DAN I). Namun seiring berjalannya waktu, hal itu tidak berlaku lagi mengingat kebutuhan yang meningkat, utamanya di bidang keatlitan.
19.     Bassai Sho, dapat diartikan menembus benteng kecil. Gerakan-gerakan dalam kata ini menggambarkan seseorang yang sedang memakai toya.
20.     Ichingana Passai.
21.     Passai Sho, berasal dari Shito-ryu dan nampaknya didasarkan pada kata Bo (Toya).
22.     Passai Dai, kata yang berasal dari Shito-ryu ini sekarang sudah jarang atau hampir tidak pernah dimainkan lagi.
 http://www.youtube.com/watch?v=F-JpsiKSYKU

SHOTOKAN

KANKU-DAI

Kanku-dai merupakan kata shitei ke dua aliran karate Shotokan.

Pengertian
Kanku adalah salah satu teknik meditasi di Jepang yang dilakukan sambil memandang langit. Sedangkan Dai berarti besar, luas, maha. Dengan demikian, Kanku-dai berarti meditasi dengan memandang langit luas.

Sejarah Kanku-dai
Diluar aliran Shotokan, kanku-dai dikenal sebagai Kushanku. Ini karena kata ini diciptakan oleh Kushanku --juga dikenal dengan nama Koshokun; seorang diplomat China yang berasal dari Fukien yang pada saat itu menjelajah Okinawa untuk mengajarkan ilmu beladiri yang dia kembangkan.

Kanku-dai banyak menggunakan teknik tangan terbuka. Teknik-teknik yang ada dalam Kanku-dai erat berhubungan dengan teknik kungfu aliran Bangau Putih.

Bila dianalogikan, memainkan kata ini diibaratkan sebagai seekor elang.

Dalam Shotokan, Kanku-dai mempunyai 65 langkah dan dilakukan dengan waktu 90 detik.
Salah satu kata paling panjang yang dimiliki shotokan ini bila dibanding dengan Jion, cara memainkannya lebih bertumpu pada kecepatan dan ketepatan.
Aplikasi Kanku-dai, bisa mengatasi 8 orang dalam sebuah pengeroyokan.
http://www.youtube.com/watch?v=Jkv8Ks_fEqk

JION

Pengertian
Jion dapat diartikan sebagai "kuil" atau "kuil kasih sayang". Jion merupakan Kata yang representatif dalam aliran Shotokan. Di dalam kata ini diutamakan kekokohan kuda-kuda dan power. Kuda-kuda yang terdapat dalam Kata ini adalah Zenkutsu-dachi dan Kibadachi.

Pemberian nama Jion sendiri tidak dapat dilacak akarnya secara pasti. beberapa menyebutkan bahwa nama Jion diambil dari nama kuil "Jion-ji" yang berarti "Kuil Jion". Namun di Jepang sendiri kuil Jion sangatlah banyak sehingga tidak dapat ditelusuri secara pasti kuil Jion yang mana yang dimaksud.
beberapa lainnya menyebutkan bahwa nama Jion diadopsi dari Gion, nama seorang pendeta Budha yang berasal dari China.

Sejarah Jion
Ada yang mengatakan bahwa Jion berakar dari ilmu beladiri China kuno. Dari sumbernya kemudian Jion diajarkan hingga sampai ke Tomari.

Tentang Jion
Jion merupakan sebuah kata dengan tingkat kesulitan mudah. Bila seorang karateka telah menguasai Heian dan Tekki, maka akan mudah untuk mempelajari Jion.

Jion serumpun dengan Jitte, Ji'in dan Empi. Pengelompokan ini didasarkan pada salam pembuka khas ilmu beladiri China yang diadopsinya.

Ji'in
Ji'in dapat diartikan sebagai "tanah kuil". kata ini mengedepankan keseimbangan, kekuatan, dan langkah kaki dalam kuda-kuda yang sering dilakukan secara berulang. Ji'in pada saat ini tidak lagi diajarkan karena telah dihapus dari materi silabus Japan Karate Association.

Jitte
Jitte dapat berarti "sepuluh tangan". Menguasai Kata ini berisi 24 langkah untuk mengalahkan 10 orang bersenjatakan bo (tongkat) pada sebuah pengeroyokan.
http://www.youtube.com/watch?v=Lrr-c5RCKpo 

SHITEIGATA

SHITEI

PPLM

pplm

Arsip Blog